CFD adalah instrumen kompleks dan memiliki risiko tinggi kehilangan uang dengan cepat karena leverage. 76% akun investor ritel kehilangan uang saat berdagang CFD dengan penyedia ini. Anda harus mempertimbangkan apakah Anda memahami cara kerja CFD dan apakah Anda mampu menanggung risiko tinggi kehilangan uang Anda.

IUX Logo
Bisakah Menggunakan Strategi DCA di Pasar yang Volatil?

Bisakah Menggunakan Strategi DCA di Pasar yang Volatil?

Lanjutan
May 26, 2025
Haruskah Anda menggunakan DCA saat pasar bergejolak? Pelajari kelebihan, kekurangan, dan tips cerdas untuk menghadapi masa-masa tidak pasti dengan percaya diri.

Apakah DCA Masih Layak di Tengah Ketidakpastian Pasar Saat Ini?

Ekonomi global saat ini diliputi oleh ketidakpastian, dipengaruhi oleh berbagai faktor makroekonomi yang kompleks—mulai dari lonjakan inflasi dan kenaikan suku bunga yang cepat hingga ketegangan geopolitik yang meningkat yang memicu efek berantai secara global. Akibatnya, pasar keuangan mengalami volatilitas yang terus-menerus dan intens.

Banyak investor, terutama mereka yang berkomitmen pada strategi jangka panjang seperti Dollar-Cost Averaging (DCA), kini mulai mempertanyakan apakah pendekatan ini masih cocok di masa-masa yang penuh gejolak. Artikel ini akan mengulas lebih dalam inti dari strategi DCA dalam lingkungan pasar yang tidak dapat diprediksi saat ini, dengan menyoroti kelebihan, kekurangan, dan cara praktis untuk menyesuaikan strategi agar lebih efektif.

 


 

Apa Itu Volatilitas Pasar—dan Mengapa Investor Harus Waspada?

Pasar yang sangat volatil adalah kondisi di mana harga aset keuangan berfluktuasi secara tajam dan cepat dalam waktu singkat. Ini biasanya mencerminkan suasana ketidakstabilan atau ketidakpastian di pasar. Volatilitas sering diukur dengan indikator seperti Indeks Volatilitas CBOE (VIX), yang cenderung melonjak tajam selama periode tekanan pasar.

Kita telah melihat contoh nyata dalam sejarah investasi baru-baru ini. Pada tahun 2020, krisis COVID-19 memicu kejatuhan pasar global yang tajam dan mendadak, diikuti oleh pemulihan yang sama cepatnya. Pada tahun 2022, Federal Reserve AS mulai menaikkan suku bunga secara agresif untuk melawan inflasi, yang menyebabkan pasar bearish dan kekhawatiran luas akan resesi. Lingkungan seperti ini menantang bagi investor jangka panjang, yang harus tahan terhadap fluktuasi nilai portofolio mereka.

 


 

Inti dari DCA di Tengah Pasar yang Berubah

Sebelum memutuskan apakah DCA masih cocok digunakan di pasar yang volatil, penting untuk meninjau kembali prinsip dasar dari strategi ini.

Dollar-Cost Averaging (DCA) adalah pendekatan investasi jangka panjang di mana Anda secara konsisten menginvestasikan jumlah uang tetap pada interval waktu yang teratur, terlepas dari harga pasar aset saat ini.

Gagasan utamanya adalah untuk mengurangi risiko yang terkait dengan mencoba menebak waktu terbaik masuk pasar—hal yang terkenal sulit dilakukan dalam jangka panjang. Ketika harga pasar turun, jumlah investasi tetap Anda membeli lebih banyak unit; ketika harga naik, Anda membeli lebih sedikit. Seiring waktu, ini membantu menurunkan biaya rata-rata per unit dibandingkan dengan investasi sekaligus yang dilakukan pada titik harga yang tinggi.

Oleh karena itu, DCA berfokus pada tabungan jangka panjang dan disiplin investasi. Strategi ini memungkinkan investor untuk secara bertahap mengakumulasi aset bahkan di tengah kondisi pasar yang tidak pasti—menjadikannya strategi membangun kekayaan yang telah teruji oleh waktu.

 

DCA

 

Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan DCA di Pasar yang Volatil

Menerapkan strategi DCA saat pasar mengalami volatilitas memiliki keuntungan dan juga kelemahan yang perlu dipertimbangkan dengan cermat oleh investor.

Kelebihan:

Salah satu keunggulan utama dari penggunaan DCA di pasar yang volatil adalah kemampuan untuk secara efektif menurunkan biaya rata-rata Anda. Ketika harga turun, Anda membeli lebih banyak unit dengan harga lebih murah—memberi peluang untuk keuntungan ketika pasar pulih.

DCA juga membantu membangun disiplin investasi. Ini mendorong kebiasaan investasi rutin tanpa membiarkan emosi mendikte keputusan, sehingga membantu mengurangi risiko salah waktu masuk pasar atau kehilangan peluang.

Strategi ini sangat cocok untuk pemula atau mereka yang tidak punya waktu untuk terus memantau pasar. Tidak memerlukan analisis teknikal yang mendalam. Terakhir, DCA adalah perlindungan efektif terhadap tugas yang hampir mustahil: memprediksi puncak dan dasar pasar.

Kekurangan:

Meski memiliki banyak kelebihan, DCA juga memiliki keterbatasan. Dalam pasar yang terus naik, misalnya, DCA bisa menghasilkan kinerja yang lebih rendah dibandingkan investasi sekaligus yang dilakukan sejak awal. Investasi sekaligus langsung mendapatkan manfaat dari kenaikan harga sejak awal.

Selain itu, DCA adalah strategi jangka panjang—dibutuhkan waktu untuk menghasilkan keuntungan yang signifikan. Ini bukan pilihan ideal bagi investor yang mencari keuntungan cepat. Dan dalam pasar bearish berkepanjangan, melihat portofolio terus menurun—meski biaya rata-rata ikut turun—bisa membebani secara mental bagi sebagian investor, meskipun secara jangka panjang tetap menguntungkan.

 


 

Studi Kasus: Hasil DCA dalam Pasar Bull, Bear, dan Volatil

Untuk memahami bagaimana kinerja DCA dalam berbagai kondisi pasar, mari kita tinjau beberapa studi kasus yang membandingkan DCA dengan investasi sekaligus:

  • DCA Saat Pasar Turun:

    Pertimbangkan periode 2008 hingga 2010, selama krisis keuangan global. Investor yang menerapkan strategi DCA selama penurunan pasar dapat membeli aset dengan harga yang semakin rendah, menghasilkan biaya rata-rata yang jauh lebih rendah. Ketika pasar pulih, unit yang telah dikumpulkan menghasilkan keuntungan besar berkat pembelian konsisten di harga diskon.

  • DCA Saat Fase Pemulihan:

    Pada 2020–2021, setelah kejatuhan COVID-19, pasar—terutama di AS—pulih dengan cepat. Investor yang mulai DCA di awal pemulihan tetap mendapat manfaat, karena harga belum kembali ke level tertinggi. Ini memungkinkan portofolio mereka tumbuh secara bertahap seiring pemulihan pasar.

  • DCA di Pasar Volatil:

    Menurut riset dari Morningstar, DCA cenderung memberikan hasil yang stabil dan konsisten dalam jangka panjang. DCA juga membantu mengurangi risiko akibat waktu investasi yang buruk—hal yang sangat berharga di tengah pasar yang tidak menentu atau bergejolak.

Kesimpulan:

Meskipun investasi sekaligus mungkin memberikan hasil lebih tinggi di pasar yang jelas naik, DCA unggul dalam kondisi pasar yang volatil atau menurun. Ini mengurangi eksposur risiko dan membantu membentuk biaya rata-rata yang lebih rendah—dua elemen penting dalam investasi jangka panjang yang sukses.

Jika Anda adalah investor pemula yang masih ragu kapan harus mulai atau takut salah timing, DCA adalah strategi yang membantu Anda berinvestasi secara konsisten tanpa khawatir terhadap volatilitas pasar. Strategi ini dapat membangun imbal hasil jangka panjang, baik saat krisis maupun saat pasar pulih. Memulai hari ini—meskipun dengan jumlah kecil—bisa menjadi langkah penting bagi portofolio masa depan Anda.

Mulailah membangun portofolio investasi Anda bersama IUX hari ini.

 


 

Bagaimana Mengetahui Apakah Harus Melanjutkan DCA atau Berhenti Sementara?

Tidak ada jawaban tunggal—semuanya tergantung pada kondisi pribadi dan pandangan Anda terhadap pasar:

  • Apakah Anda memiliki penghasilan yang stabil?

    Jika penghasilan Anda tetap stabil dan Anda tidak terdampak secara finansial oleh ketidakpastian ekonomi, melanjutkan DCA umumnya adalah langkah cerdas. Anda tetap memiliki kemampuan untuk berinvestasi secara rutin, yang penting bagi pertumbuhan jangka panjang.

  • Apakah Anda menggunakan “uang dingin” untuk berinvestasi?

    Dana DCA Anda harus berasal dari uang yang tidak Anda butuhkan dalam jangka pendek—tabungan yang memang dialokasikan khusus untuk investasi jangka panjang. Jika ada kemungkinan Anda akan membutuhkannya dalam waktu dekat, lebih bijak untuk menunda atau mengurangi investasi sampai kondisi membaik.

  • Apakah Anda memahami Alokasi Aset dan Profil Risiko Anda?

    DCA harus menjadi bagian dari rencana keuangan dan strategi manajemen risiko yang lebih luas. Anda perlu tahu toleransi risiko pribadi dan mengalokasikan investasi sesuai dengan itu. Tidak peduli seberapa volatil pasar, komposisi aset Anda harus tetap sesuai dengan tujuan keuangan jangka panjang. Diversifikasi yang tepat dan pemahaman yang jelas tentang profil risiko akan membantu menjaga strategi Anda tetap di jalur yang benar—even dalam masa sulit.

 


 

Tips untuk Pemula: Cara Menggunakan DCA Secara Efektif di Pasar yang Volatil

Bagi investor baru yang ingin menerapkan strategi DCA di tengah pasar yang bergejolak, berikut beberapa tips praktis untuk meningkatkan peluang keberhasilan:

  • Tetapkan jumlah investasi bulanan yang konsisten:

    Mulailah dengan nominal yang nyaman Anda sisihkan setiap bulan—baik saat pasar naik maupun turun. Konsistensi adalah kunci dalam membangun pertumbuhan jangka panjang.

  • Diversifikasikan ke berbagai jenis aset:

    Jangan menaruh semua dana Anda di satu tempat. Pertimbangkan reksa dana yang menawarkan diversifikasi bawaan, atau sebar investasi Anda ke dalam beberapa kelas aset—seperti saham blue-chip yang kuat secara fundamental, aset alternatif seperti REIT (Real Estate Investment Trust), atau bahkan emas—untuk membantu mengurangi volatilitas keseluruhan portofolio.

  • Gunakan aplikasi atau platform investasi untuk mengotomatisasi rencana DCA:

    Banyak broker dan aplikasi investasi kini menyediakan fitur DCA otomatis. Alat ini membantu Anda tetap pada rencana dan disiplin, bahkan saat Anda sibuk dan tidak memantau pasar setiap hari.

  • Bersabar dan disiplin:

    DCA bukanlah cara cepat kaya—ini adalah maraton jangka panjang. Kunci keberhasilan adalah tetap konsisten, bersabar, dan percaya pada proses di setiap kondisi pasar.

    Baca selengkapnya: Aset Apa Saja yang Cocok untuk DCA? Panduan Pemula Memilih Aset yang Tepat

 


 

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)

Q1: Apakah DCA masih layak di pasar yang volatil?

A: Ya—jika Anda memiliki penghasilan stabil dan menggunakan “uang dingin” (dana yang tidak dibutuhkan dalam waktu dekat), DCA tetap merupakan strategi jangka panjang yang kuat. Ini membantu meratakan biaya dan mengurangi risiko membeli di waktu yang salah, terutama saat pasar tidak stabil. Bahkan, kondisi ini justru menciptakan peluang untuk mengakumulasi aset dengan harga lebih rendah.

Q2: Bagaimana jika pasar terus turun—apakah DCA tetap layak?

A: Jika Anda percaya bahwa pasar akan pulih dalam jangka panjang, DCA selama penurunan berkepanjangan dapat memberikan keuntungan. Anda akan terus membeli di harga lebih murah, menurunkan biaya rata-rata. Ketika pasar pulih, portofolio Anda berpeluang menghasilkan keuntungan berarti. Namun, bersiaplah menghadapi penurunan nilai portofolio dalam jangka pendek.

Q3: Aset apa yang cocok untuk DCA saat pasar volatil?

A: Pilihan yang baik mencakup reksa dana terdiversifikasi dengan baik (seperti indeks), saham large-cap yang kuat secara fundamental, REIT, atau bahkan emas. Pada akhirnya, pilihan terbaik bergantung pada gaya investasi dan toleransi risiko Anda.

Baca selengkapnya: Aset Apa Saja yang Cocok untuk DCA? Panduan Pemula Memilih Aset yang Tepat

Q4: Berapa jumlah ideal untuk DCA setiap bulan agar terlihat hasilnya?

A: Tidak ada angka tetap. Yang terpenting adalah memilih nominal bulanan yang bisa Anda jalankan secara konsisten tanpa mengganggu pengeluaran atau kewajiban penting lainnya. Bahkan memulai dari $30–$150 per bulan sudah merupakan awal yang baik.

Q5: Mana yang lebih baik di pasar yang volatil—DCA atau Lump Sum?

A: Dalam kondisi volatilitas tinggi, DCA memiliki keunggulan. Ini menurunkan risiko membeli di harga tinggi dan memungkinkan biaya rata-rata lebih rendah saat harga turun. Sebaliknya, investasi sekaligus membawa risiko lebih besar jika waktu masuk pasar salah dan harga langsung turun setelahnya.

Baca selengkapnya: DCA vs. Lump Sum – Strategi Mana yang Lebih Baik untuk Hasil Jangka Panjang?

 


 

Volatilitas Bukan Akhir dari DCA—Jika Anda Bisa Mengelola Risiko

Tidak peduli seberapa bergelombang pasar, Dollar-Cost Averaging (DCA) tetap menjadi strategi investasi jangka panjang yang kuat dan mendasar. Jika Anda memahami toleransi risiko pribadi dan merencanakan investasi dengan cermat, konsistensi dalam berinvestasi akan membantu Anda mengakumulasi aset dengan biaya rata-rata yang lebih baik.

Ini mengurangi stres akibat harus menebak waktu terbaik masuk pasar dan meningkatkan peluang membangun kekayaan yang berkelanjutan. Volatilitas memang menantang—namun bagi investor disiplin dan berpikiran jangka panjang, itu juga merupakan salah satu peluang terbesar.

 

 

 

 

 

Catatan: Artikel ini hanya bertujuan untuk pendidikan awal dan tidak dimaksudkan sebagai panduan investasi. Investor sebaiknya melakukan penelitian lebih lanjut sebelum mengambil keputusan investasi.